MULAI TAHUN 2025, SWEDIA HAPUSKAN PAJAK TIKET PESAWAT

Penghapusan Pajak Tiket Pesawat Swedia

Indonesiaconsult.com (11/09/2024), Pemerintah Swedia mengumumkan rencana penghapusan pajak tiket pesawat yang akan berlaku mulai 1 Juli 2025 nanti. Keputusan ini disambut dengan antusias oleh industri penerbangan. Hal tersebut juga menjadi kabar baik bagi para pelancong, khususnya wisatawan asing karena akan menurunkan harga tiket pesawat secara signifikan.

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengatakan bahwa mengenakan pajak tiket pesawat merupakan penghambat daya saing Swedia. Ia juga menyebutkan bahwa kebijakan penghapusan ini dapat melindungi kesempatan perjalanan di seluruh negeri.

Dikutip dari The Local, Kristersson dalam sebuah konferensi pers bersama menyebutkan “Jika kita ingin memastikan koneksi udara yang baik dan mempertahankan Swedia sebagai hub internasional, kita harus memastikan bahwa keuntungan kompetitif Swedia tidak didiskriminasi. Kebijakan ini searah dengan tujuan iklim jangka panjang dan melindungi kesempatan perjalanan di seluruh negeri.” Selasa (10/09).

Menteri Infrastruktur dan Perumahan Swedia, Andreas Karlsson juga mengatakan bahwa penghapusan pajak akan meningkatkan investasi di sektor penerbangan. Selanjutnya, hal ini juga akan meningkatkan akses di seluruh Swedia. Sementara itu, anggota Partai Demokrat Swedia, Linda Ringberg mengatakan penghapusan pajak tiket akan membuat perjalanan udara lebih terjangkau bagi warga negara dan wisatawan. Hal ini akan membuat maskapai penerbangan Swedia lebih kompetitif, tambahnya.

“Kami melakukan ini untuk mempromosikan perjalanan udara di seluruh negeri dan meningkatkan akses di seluruh negeri. Ini berarti harga tiket akan lebih rendah dan pada akhirnya akan membantu maskapai penerbangan menjadi lebih kompetitif,” sebut Ringberg.

Lalu sebenarnya bagaimana kebijakan pengenaan pajak tiket pesawat di Swedia yang berlaku saat ini sehingga kebijakan penghapusannya dinilai positif?

Baca Juga: Pertumbuhan Positif Penerimaan Pajak

Pajak Tiket Pesawat Swedia

Pengenaan pajak tiket pesawat di Swedia pertama kali diberlakukan pada tahun 2018. Hal ini memiliki tujuan untuk mengurangi permintaan perjalanan udara demi menekan emisi karbon. Pajak ini dikenakan untuk penerbangan komersial yang berangkat dari bandara Swedia dengan kapasitas hingga lebih dari 10 kursi.

Tarif pajak yang dikenakan ini berkisar antara 76 krona Swedia (+ Rp106.000,-) per penumpang untuk penerbangan dalam negeri dan Eropa. Sedangkan untuk penerbangan ke Amerika Serikat dikenakan sebesar 315 krona Swedia (+Rp445.000,-). Selanjutnya untuk penerbangan jarak jauh berkisar sebesar 504 krona Swedia (+ Rp702.000,-). Pada tahun ini saja, pajak tiket pesawat ini menghasilkan total penerimaan sekitar 1,8 miliar kronor Swedia (+Rp2,5 triliun).

Rencana penghapusan pajak tiket pesawat ini dinilai sebagai terobosan positif oleh Asosiasi Transportasi Udara Internasional (Internasional Air Transport Association/IATA). Meskipun tujuan awal pengenaan pajak tersebut untuk mengurangi emisi karbon, IATA menilai kebijakan ini justru kontraproduktif secara ekonomi dan kurang efektif untuk menangani isu lingkungan.

Presiden dan CEO Swedavia, Jonas Abrahamsson menilai adanya penghapusan pajak ini diyakini dapat memperbaiki aksesibilitas dan pertumbuhan sektor penerbangan Swedia. Ia juga menyebutkan bahwa pengenaan pajak tiket pesawat telah menghambat pertumbuhan sektor penerbangan di Swedia. Padahal, pajak ini tidak mendukung transisi ke bahan bakar penerbangan berkelanjutan. Hal ini dikarenakan pengenaan pajak tiket pesawat Swedia memperlakukan semua jenis bahan bakar secara setara.

Rencana Penghapusan Tuai Kritik

Namun dibalik respon positif, penghapusan pajak ini juga menuai kritik dari kelompok lingkungan dan akademisi. Contohnya saja seperti Partai Hijau Swedia dan Para peneliti dari Chalmers University dan Royal Swedish Institute of Technology (KTH).

Partai Hijau Swedia yang sebelumnya terlibat dalam penerapan pajak, mengkritik langkah tersebut. Juru bicara partai, Amanda Lind mengatakan penghapusan pajak akan menunjukkan kemunduran bagi pemerintah Swedia dalam perjuangannya melawan perubahan iklim.

Para peneliti dari Chalmers University dan Royal Swedish Institute of Technology (KTH) juga memberikan komentarnya. Merka meyakini bahwa pajak tiket akan berdampak lebih besar terhadap pengurangan emisi dibandingkan perkiraan sebelumnya. Mereka memperingatkan bahwa penghapusan pajak akan meningkatkan emisi karbon dari sektor penerbangan secara signifikan. Namun, pemerintah Swedia berharap kebijakan pengurangan pajak ini dapat membantu memulihkan tingkat penerbangan dari dan ke Swedia. Sebelumnya tingkat penerbangan di Swedia terdampak pandemi virus corona yang masih berlangsung.

Menurut data OAG Schedules Analyzer, kapasitas transportasi udara Swedia masih 23% lebih rendah pada September 2024 dibandingkan sebelum pandemi 2019. Negara tetangga seperti Denmark dan Norwegia hampir mengembalikan kapasitas transportasi udara ke tingkat sebelum pandemi. Peningkatan ini masing-masing mencapai angka 99% dan 92,4%.

Sumber: Pajak.com