indonesiaconsult.com (29/08/2024), Faktur Pajak 080 berperan penting dalam memastikan kepatuhan kewajiban PPN. Namun apa sebenarnya faktur pajak 080 dan bagaimana cara menggunakannya?
Secara umum, Faktur pajak merupakan bukti pemungutan pajak yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang menyerahkan Barang Kena Pajak (BKP) atau memberikan Jasa Kena Pajak (JKP). Apabila PKP menjual barang atau jasa kena pajak, maka harus menerbitkan faktur pajak. Hal ini digunakan sebagai bukti bahwa pajak dipungut dari orang yang membeli barang/jasa kena pajak.
PENGERTIAN KODE FAKTUR 080
Dalam sistem manajemen perpajakan, setiap faktur pajak yang diterbitkan oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) mempunyai kode yang menjelaskan sifat dan syarat-syaratnya. Kode-kode ini membantu otoritas pajak mengidentifikasi, mengklasifikasikan, dan mengaudit transaksi sesuai peraturan yang berlaku.
Secara khusus, kode faktur 080 digunakan untuk transaksi penyerahan atau impor Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP) yang dibebaskan PPN. Kode ini biasanya digunakan dalam berbagai situasi, seperti saat mengekspor barang ke luar negeri. Selain itu juga untuk penjualan ke organisasi internasional yang tidak dikenakan PPN, atau memasok barang dan jasa tertentu yang secara hukum bebas PPN.
Sederhananya, kode faktur 080 berlaku untuk barang atau jasa yang dianggap strategis dan penting bagi kepentingan umum, seperti bahan baku uang kertas, barang modal, bahan baku perak, dan pakan ternak. Selain itu, kode ini juga digunakan untuk buku pelajaran dan kitab suci. Selanjutnya juga digunakan untuk barang-barang tertentu, seperti impor senjata, amunisi, kendaraan TNI atau Polri. Artinya, penggunaan kode faktur pajak 080 menjamin barang dan jasa dibebaskan dari PPN. Penggunaan ini harus dicatat secara akurat dan transparan dalam administrasi.
Fungsi utama dari kode faktur 080 adalah untuk membantu mengidentifikasi jenis transaksi pada laporan pajak. Dengan menggunakan kode tersebut, PKP dapat membuktikan bahwa transaksi yang dilakukan tidak dikenakan PPN. Baik karena barang atau jasa tersebut termasuk dalam kategori bebas pajak atau dikenakan tarif PPN 0%. Hal ini penting untuk memastikan pelaporan pajak yang akurat dan menghindari kemungkinan kesalahan saat menghitung kewajiban pajak Anda.
Kode faktur 080 tidak hanya berfungsi sebagai penanda jenis transaksi, namun juga sebagai alat untuk memastikan hak dan kewajiban perpajakan dipenuhi dengan baik. Penggunaan kode ini merupakan bagian dari mekanisme pelaporan pajak yang transparan dan bertanggung jawab. Selain itu juga membantu meminimalkan risiko kesalahan dan penyalahgunaan dalam administrasi perpajakan.
Baca Juga: Panduan Lengkap Faktur Pajak
CARA PENGGUNAAN
Cara menggunakan faktur pajak 080 sangatlah mudah, sama seperti memasukkan kode lain yang telah ditentukan pada invoice elektronik Anda. Oleh karena itu, jika PKP Anda menerbitkan faktur pajak untuk transaksi tidak kena PPN atau dikenakan tarif PPN 0 persen, Anda harus memastikan kode invoice yang digunakan adalah 080.
Kode ini harus dicantumkan dalam faktur pajak sesuai aturan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Faktur pajak kode 080 selanjutnya harus dilaporkan sebagai bagian dari laporan pajak bulanan SPT PPN reguler Anda.
Selain itu, penting bagi PKP untuk menyimpan seluruh dokumentasi pendukung terkait transaksi. Dokumen yang dimaksud seperti dokumen ekspor, kontrak penjualan, atau dokumen lain yang membuktikan bahwa transaksi tersebut benar-benar dikenakan tarif PPN 0% atau tidak dikenakan PPN.
Untuk menggunakan aplikasi e-faktur, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Yakni sertifikat elektronik, NPWP perusahaan, perangkat komputer yang sesuai dan mampu memenuhi standar yang dianjurkan DJP.